Hayo .. siapa diantara kalean yang tidak beradat ?
Jangan dong!
Pastikan kalean semua beradat dan memiliki adat ya, kawans.
Kota Madiun aja punya adat loh, masa kalean kaga?
Kita punya TRADISI MEGENGAN di Kota Madiun. Megengan ini berasal dari bahasa jawa yang memiliki arti menahan. Jadi biasanya tradisi ini dilakukan ketika memasuki bulan ramadhan, warga akan berbondong-bondong membersihkan makam leluhur dan berziarah. Kemudian di malam harinya setelah shalat maghrib, warga berkumpul di masjid untuk doa selamatan bersama yang dilanjutkan dengan menunaikan shalat isya’.
Tradisi Megengan ini identik dengan beberapa makanan yang memiliki filosofi tertentu. Setiap warga yang menghadiri acara ini diwajibkan untuk membawa nasi ambeng, yaitu nasi putih beserta laukya yang disajikan diatas tampah dengan ditambah kue apem dan pisang raja yang akan dibagikan setelah doa bersama. Kue apem disini memiliki filosofi loh. Kue apem yang berasal dari kata afwum yang berartikan meminta maaf.
Filosofi ini dalam kepercayaan kejawen masyarakat jawa, jika kue apem dan pisan raja disatukan akan melambangkan “payung”. kue apem sebagai bagian atap payung dan pisang raja sebagai gagang dari payung. semua filosofi itu dimaksudkan memberi perlindungan dari segala rintangan dan marabahaya saat menjalankan ibadah di bulan ramadhan.
Jadi gimana? masih segan dalam nguri budhayan ? Ayolah jangan malu akan kabudhayan daerah kalean. Kalean tuh lahir dan dibesarkan di daerah asal masing-masing, harusnya kalean MAU BERBUDHAYA bukan malah MALU BERBUDHAYA.
SALAM BUDHAYA✊
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar