Senin, 29 Oktober 2018

PAKAIAN KHAS KOTA MADIUN

Hola~
I’am Maurer , Maurer it’s me
Btw, kalian pernah gak sih denger kata historie n’ cultural ?
AWRAIGH!! Jika diartikan secara harfiah, historie yang selalu berkaitan dengan budi akal manusia dan cultural sebagai suatu cara pandang hidup yang berkembang serta diturunkan disetiap generasi keturunan sebuah kelompok.
Aykayy Mate! Ini kali pertamanya aku bakal ngepost over all about ma city . Kira-kira menurut kalian daerah asalku tuh mana seh?
Jawatimur?
So pasti lahh. Dengan logat daerahku yang multifungsi ini, cielahh maksudnya tuh kebanyakan manusia-manusia asal kota ku bisa menyesuaikan pemilihan bahasa gitulohh, termasuk aku sebagai manusia asal sana. Tergantung aku lagi interaksi sama siapa dan dimana.
MADIUN SITI, eh CITY~
Noh asal ku… Jadi kalean dah pada kenal aku dong, jadi sekarang udah sayang belum ? kan tak kenal maka tak sayang dan sekarang kalean dah kenal aku walaw perkenalan kita via blogh, gapapa lah ya lain kali bisa kok kita meet up, siapa tau terus cocok gitu, ehh~

Sebenarnya pakaian adat madiun baru dipatenkan keberadaannya loh, kok bisa ? iya, baru dipatenkan dan launching saat Pesta Rakyat Malam Tahun Baru 2018 di Alun-alun Kota Madiun. Sebelum dipatenkan, penelitian dan perjalanan dilakukan oleh pemerintah Disbudparpora dengan menggandeng akademisi sejarawan UGM. Pasalnya penelitian dalam menemukan pakaian adat Madiun tempo dulu nih sampai sampai harus bertolak ke Jakarta hingga Belanda hanya untuk mengumpulkan beberapa arsip dan referensi dengan dana yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp. 75.000.000,-.Kenapa harus jauh-jauh ke Belanda sih? Soalnya beberapa barang banyak dibawa kesana dulu pada masa colonial. Semua ini bertujuan agar pakaian adat yang notabene tempo dulu dapat menyesuaikan model dengan era modern tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang ada didalamnya.
Hasil gambar untuk pakaian asal kota madiun
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fbimg.antaranews.com%2Fcache%2Fjatim%2F730x487%2F2018%2F01%2FBusana_2.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fjatim.antaranews.com%2Fberita%2F246600%2Fpakaian-khas-daerah-dimiliki-kota-madiun&docid=dKkX_rb8fxirsM&tbnid=EWmmVNrjeuMWPM%3A&vet=10ahUKEwiFvMzb163eAhVKqY8KHeqWDikQMwhAKAIwAg..i&w=730&h=487&bih=619&biw=1091&q=pakaian%20asal%20kota%20madiun&ved=0ahUKEwiFvMzb163eAhVKqY8KHeqWDikQMwhAKAIwAg&iact=mrc&uact=8
Untuk pakaian pria pada pakaian adat Kota Madiun tetap menggunakan udheng iket, karena apa? Madiun tidak bisa lepas dari pengaruh Jogjakarta dengan blangkonnya. Yang menjadi perbedaannya dengan jumlah lipatan udheng pakaian khas Madiun ini memiliki 17 lipatan dibagian samping yang berartikan jumlah rakaat pada shalat 5 waktu. Bagian lipatan depan juga lebih lebar dibandingkan udheng daerah lain dan tonjolan pada bagian belakang lebih kecil dibandingkan dengan tonjolan pada blangkon. Pakaian pria juga terdapat rasukan, nyamping, bebet stagen, sabuk, epek, timang, lerep, jarik. Dengan lengan yang cenderung panjang serta dua kantong dibagian bawah ditambah lagi hiasan gantungan dibagian dada ini mencerminkan orang Madiun tempo doeloe mulai dari rakyat biasa, pelajar, kaum bangsawan, priyayi. Untuk bawahan pria menggunaka jarit dengan lipatan tepat ditengah. Beberapa cirikhas pakaian tersebut diambil karena dulu Madiun punya sekolah untuk para calon ambtenaar atau pejabat pemerintahan bernama OSVIA. Siswa OSVIA dulu nih ceritanya dikenal memiliki kepribadian berperilaku baik dan penampilan mereka yang rapi, maka dari itu tuh beberapa cirikhas pakaian Madiun diambil untuk melambangkan beberapa filosofi diatas.
Gimana? next? Baiklah!
Yang diatas tuh baru pakaian pria lo, nah ini baru pakaian wanita!
Kalean tau lah ya kalau wanita tempo dulu itu terbatas geraknya, mayoritas kebanyakan dirumah daripada melakukan aktivitas diluar seperti kaum pria. Maka itu untuk pakaian wanita tempo dulu belum banyak diperhatikan dan lebih tepatnya simple hanya dengan kebaya motif bunga berlengan panjang dan sebagai bawahan mengenakan jarit. Udah gitu aja. Simple kan ?!


SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar